Happy Song – Connie Talbot

Kali ini saya ingin menyajikan lagu yang entah mengapa mendorong saya untuk tersenyum sejak pertama kali mendengarnya. Hanya saja bagi saya, lagu ini lebih cocok saya dengarkan, lalu nyanyikan sambil bercermin -itulah yang ‘sering’ saya lakukan, kawan. Setidaknya kata-kata dalam lagu ini cukup menenangkan saya untuk melalui badai di hampir separuh tahun 2014 ini. Berikut lirik yang saya kutip dari AZlyrics:

“Happy Song”

You spend all day lying on the couch
Walk in your boxers ’round the house.
Looking at your pale ugly face
Enough to make a mirror break

More half-asleep than half-awake
Complaining that your body aches.
Feeling sorry for yourself won’t get you anywhere,

So I’m singing you a happy song,
Just to cheer you up, when you got it rough,
So I’m singing you a happy song,
Just to cheer you up, I know how it sucks!
Yeah I’m singing you a happy song,
But it can’t be that bad,
Why you look so sad?
There’s better times ahead.
Whoo who whoo who whoo…

Your room smells like bad Mexican
Pull up those blinds let air come in
Your promises and blah-blah-blah
Won’t fix the strings on my guitar.

We’ve been friends for much too long
For me to watch you carry on like this
I miss the you I knew you’d do the same for me,

So I’m singing you a happy song,
Just cheer you up, I know how it sucks!
Yeah I’m singing you a happy song,
But it can’t be that bad,
There’s better times ahead,
So I’m singing you a happy song,
But it can’t be that bad,
Why you look so sad?

Watching shapes in the clouds all day,
It’s ok sometimes we make mistakes,
Let it go-o-o if it’s out your control
Shrug it off, like it’s silly joke.

So I’m singing you a happy song,
Just cheer you up, I know how it sucks!
Yeah I’m singing you a happy song,
But it can’t be that bad,
There’s better times ahead,
Yeah I’m singing you a happy song,
But it can’t be that bad,
Why you look so sad?
There’s better times ahead.
Oh… better times ahead.
Oh… better times ahead.
Whoo who whoo who whoo… better times ahead.

 

***
Khazanah musik yang saya konsumsi diberi catatan “sangat luas” oleh teman-teman saya dan sesungguhnya saya ‘tidak ingin menyangkali’ komentar mereka itu. Saya senang ‘mendengarkan musik’, di samping ‘membaca’. Kedua hobi ini saling memperebutkan posisi kedua dalam daftar kegiatan favorit saya, sementara posisi pertama masih ditempati oleh ‘tidur’.

Daftar lagu saya dapat dimulai dari lagu-lagu kartun zaman purbakala, seperti Air Gear, Beyblade, Captain Tsubasa, Cardcaptor Sakura, Chibi Maruko-chan, Crayon Shinchan, Detective Conan, Doraemon, Dragon Ball, Gundam (macam-macam, digabung jadi satu folder), Inuyasha, (K)Satria Baja Hitam RX, Tantei Gakuen Q, Tsubasa Reservoir Chronicles, dan Ultraman Cosmos (yang tidak pernah sekalipun membosankan! XP). Tidak lupa juga soundtrack anime Bleach yang saya ingat sekali tayang di Indosiar pada tanggal 4 Mei 2008, karena keesokan harinya saya mengikuti UAN SMP. Juga ada banyak lagu anime lain yang sudah saya tonton sampai yang sekedar ingin saya tonton, tapi belum kesampaian. Oh, iya jangan sampai saya lupa menyebutkan lagu-lagu Barbie. XD

Sebenarnya saya lebih menyukai lagu-lagu lawas, bahkan kalau boleh saya katakan, tentu dengan senang hati saya memilih lagu Elvis Presley dibandingkan lagu milik boyband zaman sekarang. Ada sih beberapa girlband yang oke-oke saja menurut saya, karena mereka lucu dan imut, tapi kalau cowok? Hmm, no offense, guys. Ini masalah selera.

Ada pula Air Supply, Avenged Sevenfold, Avril Lavigne, Blink 182, Bon Jovi, Bowling for Soup, Boyce Avenue, Boys Like Girls, Boyzone, Britney Spears, BSB, Carrie Underwood, Celine Dion, Christian Bautista, Dido, Elvis yang saya sebutkan di atas, Evanescence, Jesse McCartney, Jessica Jarrel, Jonas Brother, Jordin Sparks, Katy Pery, Keith Urban, Kelly Clarkson, Ke$ha, Kyla, Linkin Park, M2M, Mandy Moore, Mariah Carey, Maroon 5, Michael Bublé, Michael Jackson, Michelle Branch, MLTR (jangan sampai ketinggalan), My Chemical Romance, Natasha Bedingfield, Oasis, Paramore, Plumb, S Club 7, Secondhand Serenade, Simple Plan, Steps, Steve Moakler, Taylor Swift, The Corrs, The Donnas, The Fray, The Last Goodnight, Tim McGraw, U2, Vanessa Carlton, Westlife, Yannick Bovy etc. Ada pula lagu-lagu Indonesia, dari Agnes Monica, Andra and the Backbone, Sherina Munaf, sampai kadang-kadang Siti Nur(haliza). Eh, saya juga suka J-rocks, tapi seiring berjalannya waktu, jadi jarang mendengarkan karya mereka-entah mengapa. Untuk klasik, biasanya Kenny G, atau Beethoven, tapi yang paling saya sukai adalah Scott Joplin – The Entertainer. XD

Terlalu banyak jikalau saya masih harus menyebutkan lebih lanjut lagi. Yang lain masih ada, tapi umumnya yang sudah saya sebutkan di atas yang paling sering diputar dan tidak bosan-bosan didengarkan, sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan tentunya. Misalnya, untuk beres-beres, diperlukan lagu rock, lalu untuk genre pop seperti Taylor Swift biasanya kalau sedang kumpul-kumpul dengan teman kamar untuk berisik ala kadarnya alias bernyanyi bersama, sementara untuk menenangkan diri dibutuhkan lagu klasik, jazz, atau setidaknya yang seperti Happy Song ini. 🙂

Bukan, saya bukan mau menyatakan bahwa saya mengoleksi banyak lagu -bajakan pula, kok dibanggakan. :p Saya hanya mau mengklarifikasi pernyataan teman-teman saya yang sebenarnya ‘tidak ingin saya sangkali itu’, bahwa sesungguhnya ‘sangat luas’ tidaklah tepat diungkapkan bagi saya, sebab daftar lagu saya ‘belum’ menjangkau sampai ke lagu Korea atau yang lebih dekat lagi: dangdut.

 

Itu saja. Sekian dan selamat berakhir pekan.

Sunset – Mi (Ending Theme Bokura Ga Ita)

Lagu ini memiliki lirik yang cukup melankolis.

Dan ketika mendengarkannya, pada saat yang bersamaan, aku ingin menangis juga tertawa. Tenang saja, aku tidak melakukannya, sungguh.

Hanya saja, terpikirkankah oleh kita bahwa apakah kita memiliki seseorang yang benar-benar tidak ingin kita lepaskan?

Bahwa hal tersebut bisa diumpamakan seperti berusaha menghentikan matahari terbenam. Bahwa pada suatu saat bisa saja orang tersebut menghilang dari hadapan kita tanpa sekalipun kita sanggup untuk menahannya?

Well, tentu saja ini tidak berkaitan dengan patah hati, putus cinta, bla-bla,bla, namun semua orang pun tahu bahwa kehilangan itu bisa terjadi dalam berbagai bidang dan tentang berbagai macam hal.

Yah, di sela-sela kesibukan saya yang ditemani lagu-lagu melankolis (entah mengapa, sungguh tidak bisa menemukan alasannya), saya pun terpesona terhadap lagu di atas sebagai salah satu dari sekian lagu favorit masa-masa non-lazy ini.

Still, have a nice week.

Happy Monday 🙂